Bekam, atau terapi cupping, adalah metode pengobatan tradisional yang telah digunakan selama ribuan tahun di berbagai peradaban. Teknik ini melibatkan penggunaan cangkir atau alat khusus untuk menciptakan vakum pada permukaan kulit guna meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang penyembuhan alami tubuh. Sejarah panjang bekam menunjukkan bahwa praktik ini telah berkembang dari pengobatan kuno hingga menjadi bagian dari terapi komplementer modern.
Bekam dalam Peradaban Kuno
Mesir Kuno
Catatan sejarah menunjukkan bahwa bekam telah digunakan sejak 1.550 SM. Dalam papirus Ebers, salah satu teks medis tertua yang ditemukan, terdapat referensi mengenai terapi ini sebagai metode untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk masalah peradangan dan nyeri.
Tiongkok Kuno
Pengobatan tradisional Tiongkok telah menggunakan bekam selama lebih dari 2.000 tahun. Dalam kitab "Preskripsi untuk Keadaan Darurat" karya Ge Hong (281–341 M), disebutkan bahwa bekam digunakan untuk mengobati demam, nyeri, dan berbagai penyakit lainnya. Terapi ini sering dikombinasikan dengan akupunktur dalam praktik pengobatan tradisional Tiongkok.
Yunani dan Romawi Kuno
Dokter terkenal Yunani, Hippokrates (460–370 SM), yang dikenal sebagai "Bapak Kedokteran," mencatat penggunaan bekam dalam teks-teks medisnya. Ia menyarankan terapi ini untuk berbagai kondisi seperti nyeri otot, gangguan pencernaan, dan peradangan. Praktik bekam kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi dan menjadi bagian dari pengobatan mereka.
Timur Tengah dan Islam
Bekam juga menjadi bagian penting dalam pengobatan Islam. Nabi Muhammad SAW menganjurkan bekam sebagai salah satu metode pengobatan yang efektif. Hadis-hadis menyebutkan bahwa bekam dapat membantu mengatasi berbagai penyakit, dan praktik ini menjadi populer di dunia Islam sejak abad ke-7.
Perkembangan Bekam di Era Modern
Bekam dalam Pengobatan Tradisional
Hingga abad ke-19, bekam masih banyak digunakan di Eropa dan Asia sebagai metode penyembuhan tradisional. Dengan berkembangnya ilmu kedokteran modern, terapi ini sempat mengalami penurunan popularitas, tetapi tetap dipertahankan dalam praktik pengobatan alternatif di beberapa negara.
Bekam dalam Ilmu Kedokteran Modern
Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian ilmiah tentang bekam semakin meningkat. Studi menunjukkan bahwa bekam dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi nyeri otot, serta merangsang sistem imun tubuh. Metode ini kini digunakan sebagai terapi komplementer untuk mengatasi berbagai kondisi, termasuk nyeri kronis, migrain, dan gangguan peredaran darah.
Bekam dalam Dunia Olahraga dan Rehabilitasi
Sejak Olimpiade 2016, bekam semakin dikenal luas setelah beberapa atlet dunia, seperti perenang Michael Phelps, terlihat menggunakan terapi ini untuk pemulihan otot. Hal ini menunjukkan bahwa bekam telah diterima dalam dunia olahraga sebagai metode untuk meningkatkan performa dan mempercepat pemulihan cedera.
Kesimpulan
Bekam adalah terapi kuno yang telah digunakan oleh berbagai peradaban selama ribuan tahun. Dari Mesir Kuno hingga dunia modern, terapi ini terus berkembang dan mendapatkan pengakuan dalam pengobatan alternatif serta medis. Dengan semakin banyaknya penelitian yang mendukung manfaatnya, bekam kini menjadi salah satu metode terapi yang banyak digunakan dalam dunia kesehatan dan kebugaran modern.
Tidak ada komentar