Pengantar
Bekam atau cupping therapy adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang masih digunakan hingga saat ini. Meskipun awalnya berbasis pada praktik tradisional, penelitian ilmiah modern mulai mengungkap mekanisme kerja bekam dan manfaatnya bagi tubuh. Artikel ini akan membahas bagaimana bekam bekerja dari sudut pandang ilmiah.
Mekanisme Kerja Bekam
Bekam bekerja dengan cara menciptakan tekanan negatif pada permukaan kulit menggunakan cangkir khusus. Proses ini menghasilkan beberapa reaksi fisiologis dalam tubuh, antara lain:
Meningkatkan Sirkulasi Darah
Tekanan negatif dari bekam menyebabkan pembuluh darah kapiler melebar dan meningkatkan aliran darah ke area yang dibekam.
Studi menunjukkan bahwa peningkatan sirkulasi ini dapat membantu mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak.
Merangsang Sistem Saraf dan Respons Imun
Bekam merangsang reseptor saraf di kulit, yang dapat memicu pelepasan endorfin dan zat antiinflamasi alami dalam tubuh.
Peningkatan aliran darah dan perubahan tekanan membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Detoksifikasi dan Pengeluaran Zat Sisa
Bekam basah (wet cupping) melibatkan pengeluaran darah dari kulit yang diklaim dapat membantu membuang zat beracun dan radikal bebas.
Meskipun masih diperdebatkan secara ilmiah, beberapa studi menunjukkan bahwa darah yang keluar dari bekam mengandung zat sisa metabolik dalam konsentrasi tinggi.
Mengurangi Ketegangan Otot dan Nyeri
Bekam bekerja mirip dengan terapi pijat dalam mengurangi ketegangan otot.
Penelitian menunjukkan bahwa bekam dapat membantu mengurangi nyeri punggung bawah, migrain, dan nyeri sendi.
Bukti Ilmiah Mengenai Bekam
Beberapa penelitian telah menguji efektivitas bekam dalam berbagai kondisi medis, antara lain:
Penelitian tahun 2015 dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine menemukan bahwa bekam efektif dalam mengurangi nyeri kronis dan peradangan.
Studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam BMJ Open menyatakan bahwa bekam dapat membantu mengatasi migrain dengan meningkatkan sirkulasi darah ke otak.
Uji klinis tahun 2020 melaporkan bahwa bekam basah dapat mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi.
Kesimpulan
Bekam bekerja melalui kombinasi mekanisme fisiologis, termasuk peningkatan sirkulasi darah, stimulasi sistem saraf, serta pengurangan peradangan dan nyeri. Walaupun masih memerlukan lebih banyak penelitian, semakin banyak bukti ilmiah yang mendukung efektivitas terapi ini. Jika ingin mencoba bekam, disarankan untuk melakukannya dengan praktisi terlatih agar memperoleh manfaat optimal dan menghindari risiko efek samping.
Tidak ada komentar