Atasi Kolesterol & Darah Tinggi Dengan Bekam
Terapi bekam, dikenal juga sebagai hijamah, adalah metode pengobatan tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Beberapa penelitian di Indonesia telah meneliti efektivitas terapi bekam dalam menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Berikut adalah ulasan berdasarkan data dan fakta yang tersedia.
Efektivitas Terapi Bekam dalam Menurunkan Tekanan Darah
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Implementa Husada mengkaji manfaat terapi bekam pada pasien hipertensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi bekam dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi melalui mekanisme seperti pelepasan mediator inflamasi dan perangsangan saraf otonom yang mempengaruhi tekanan darah.
Selain itu, penelitian lain yang diterbitkan dalam Bima Nursing Journal menunjukkan bahwa terapi bekam efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Studi ini melaporkan penurunan signifikan pada tekanan darah setelah beberapa sesi terapi bekam.
Efektivitas Terapi Bekam dalam Menurunkan Kadar Kolesterol
Penelitian yang dilakukan di Holistic Center Asy-Syaafi Palembang meneliti efek terapi bekam terhadap kadar kolesterol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar kolesterol total sebelum terapi adalah 216,03 mg/dL, dan menurun menjadi 185,48 mg/dL setelah terapi bekam. Penurunan ini dianggap signifikan secara statistik, dengan nilai p sebesar 0,000.
Studi lain yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah juga menemukan bahwa terapi bekam efektif dalam menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia. Rata-rata kadar kolesterol sebelum terapi adalah 299,4 mg/dL, dan menurun menjadi 213,0 mg/dL setelah terapi bekam, dengan perbedaan rata-rata sebesar 86,4 mg/dL.
Mekanisme Kerja Terapi Bekam
erapi bekam diyakini bekerja melalui beberapa mekanisme, antara lain:
Pelepasan Mediator Inflamasi: Bekam dapat merangsang pelepasan mediator inflamasi yang membantu mengurangi peradangan dan tekanan darah.
Perangsangan Saraf Otonom: Proses bekam dapat mempengaruhi sistem saraf otonom, yang berperan dalam regulasi tekanan darah.
Pengeluaran Zat Toksik: Bekam membantu mengeluarkan zat-zat toksik dan lemak berlebih dari tubuh, yang dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang ada, terapi bekam menunjukkan potensi sebagai metode komplementer dalam menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Namun, penting untuk diingat bahwa terapi ini sebaiknya dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berpengalaman. Selain itu, pasien disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga medis profesional sebelum memulai terapi bekam, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Tidak ada komentar